Menyimpan ASI tentu tak boleh sembarangan. Jika anda adalah wanita karir yang sibuk, tentu anda akan mempertimbangkan untuk menggunakan pompa payudara, lalu menyimpan ASI yang sudah anda pompa ke dalam lemari es. Sebenarnya cara ini bisa dilakukan bunda, namun tetap saja kita harus berhati-hati dalam melakukan penyimpanan.
Mungkin ada bunda yang masih bingung cara untuk menyimpan ASI. Wadah apa yang sebaiknya digunakan, dan hal lainnya.
Sebelum memompa ASI pastikan anda mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air. Jangan lupa juga bersihkan wadah dan alat pompa ASI anda. Simpan ASI perah anda ditempat bersih, tertutup kaca, atau plastik. Pastikan wadah yang digunakan bebas BPA. Anda juga dapat menggunakan kantong plastik khusus yang memang digunakan untuk susu dan penyimpanan.
Sayangnya, tas penyimpanan ini mungkin robek, bahkan bocor sehingga membuat ASI mungkin saja terkontaminasi. Untuk memberikan perlindungan ekstra, tempatkan tas dalam wadah penyimpanan dengan tutup rapat. Jangan menyimpan ASI di dalam botol susu atau kantong plastik yang dirancang untuk penggunaan rumah tangga umum.
Bagaimana Cara Terbaik Untuk Menyimpan ASI
Gunakan tinta waterproof untuk memberi label pada ASI perah anda. Berikan tanggal saat anda memasukkan ASI tersebut ke dalam kulkas agar dapat diketahui berapa lama ASI tekah disimpan. Tempatkan ASI perah di belakang dimana suhunya sangat baik. Gunakan wadah kecil yang dapat menampung susu sekali makan, sehingga susu hanya dibuka sekali makan agar tidak terkontaminasi.
Berapa Lama ASI Dapat Disimpan
Berapa lama ASI dapat disimpan semuanya tergantung pada metode penyimpanan anda. Pertimbangkan pedoman umum untuk bayi yang sehat.
Suhu kamar. ASI dapat disimpan pada suhu kamar selama enam jam. Namun, penggunaan atau penyimpanan yang tepat dalam waktu empat jam optimal. Jika ruangan terutama hangat, batas tersebut juga empat jam.
ASI juga dapat disimpan di dalam freezer selama 3 hari. Sedangkan jika diletakkan pada freezer bagian belakang dapat tahan sampai 12 bulan. Namun, jangan menggunakan susu beku dalam waktu enam bulan optimal. Penelitian menunjukkan bahwa semakin lama anda menyimpan ASI baik itu did alam lemari es maupun di dalam freezer maka kadar vitamin C nya akan menghilang.
Mencairkan ASI Beku
Untuk mencairkan susu, cairkan susu yang pertama kali masuk. Hangatkan susu dnegan menempatkannya di bawah air hangat atau mangkuk air hangat. Selain itu, jangan memanaskan botol beku didalam microwave atau sangat cepat didalam kompor. Beberapa bagian susu mungkin terlalu panas dan yang lain dingin. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemanasan cepat dapat mempengaruhi antibodi susu.
Sementara penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengecek apakah susu beku sebelumnya yang telah dicairkan dapat dibekukan lagi dan aman untuk digunakan. Banyak ahli yang menyarankan untuk membuang susu yang tidak dicairkan dalam waktu 24 jam.
Apakah ASI Yang Dicairkan Bau Dan Terlihat Berbeda Dari Yang Segar?
Warna ASI anda mungkin berbeda, tergantung pada asupan makanan yang anda konsumsi. ASI yang dicairkan mungkin juga memiliki bau dan konsistensi yang berbeda dibandingkan susu ASI segar. Ini masih aman untuk dikonsumsi oleh bayi. Jika bayi menolak susu yang telah dicairkan, munkin anda harus mempersingkat waktu penyimpanannya.
Penyebab bau dan rasa ASI yang berbeda disebabkan karena faktor obat-obatan, diet, merokok, dan paparan cahaya maupun suhu dingin selama penyimpanan. Beberapa ibu menghasilkan susu yang saat membeku mampu mengembangkan bau dan rasa yang disebut lipase. Ketika dicairkan, susu ini sering digambarkan sebagai berbau menyenangkan, tengik atau sabun. Hal ini aman untuk dikonsumsi. Beberapa bayi mungkin akan menerimanya, namun beberapa bayi biasanya juga akan menolak.
Membekukan ASI harus dilakukan dengan segera. Setelah memompa, segera tuang susu hasil perasan ASI ke dalam botol bersih atau kantong plastik. Tinggalkan beberapa inchi ruang, karena susu akan mengembang saat membeku.
Sesuai pembahasan diatas, simpan ASI dengan porsi yang kecil, sehingga akan membeku serta mencair lebih cepat. Berikan tanggal pada setiap botol yang anda masukkan. Tempatkan ASI segera di dalam freezer, dan bukan di pintu. Biarkan di sana dan jangan diambil hingga anda membutuhkannya untuk bayi anda.
Untuk mencairkan, jika tidak membutuhkan ASI secepatnya, segeralah masukkan ke dalam kulkas. Jika sudah dicairkan segeran berikan pada bayi paling tidak selama 24 jam. Jika sisa, buang dan jika membutuhkan, cairkan yang baru. Inilah mengapa kita dianjurkan mengemasnya dalam ukuran kecil-kecil agar tidak ada ASI yang terbuang.
Jangan mencairkan atau memanaskan ASI di dalam microwave. Akan ada resiko overheating susu, yang dapat membahayakan bayi dan menghancurkan enzim susu dan sifat kekebalan tubuh. Berikut ini beberapa cara menyimpan asi yang benar untuk bayi Anda :
- Pada suhu kamar (tidak lebih dari 25 derajat Celsius selama enam jam)
- Dalam kotak es sampai 24 jam
- Dalam lemari es (pada suhu empat derajat selcius lebih) lima hari
- Di bawah freezer selama dua minggu
- Dalam freezer rumah (minus 18 derajat celcius atau lebih rendah) selama enam bulan
Jika anda kembali bekerja dan kembali pada rutinitas anda, maka menyimpan ASi dapat menjaga pasokan susu, dan bayi anda agar tetap terus mendapatkan manfaat dari susu anda, walaupun anda tidak berada di dekatnya.
Bagaimana menyimpan ASI sebenarnya tergantung berapa cepat anda akan menggunakannya. Jika anda berencana menggunakannya dalam beberapa hari, pendingin lebih baik dibandingkan pembekuan. Pembekuan menghancurkan beberapa zat di dalam susu yang melawan infeksi. ASI beku merupakan pilihan yang lebih baik dibandingkan susu formula. Namun, tetap saja anda harus memperhatikan penyimpanannya.
- Gunakan wadah steril. Pilihlah botol platik atau kantong ASI plastik. Botol kaca juga bisa anda gunakan untuk menyimpan ASI.
- Label dan tanggal pada botol jangan lupa. Label dan tanggal ini berguna untuk mengontrol ASI yang masuk dan memastikan bayi mendapat ASI yang fresh dan tidak terlalu lama.
- Jagalah pompa payudara agar tetap bersih. Kalau perlu, cucilah menggunakan air panas, air sabun, dan bilas keseluruhan sebelum sterilisasi.
- Cucilah tangan anda sebelum memompa ASI. Dengan menjaga kebersihan, maka bakteri yang tumbuh pada susu dapat dikurangi. Susu pun akan sehat dan bebas bakteri.
- Saat anda beristrirahat, cobalah praktek menggunakan pompa. Jika si kecil hanya mau menyusu pada satu sisi payudara ibu, maka ibu bisa memompa sisi yang satunya.
- Ibu yang bekerja dapat membantu bayi untuk belajar minum menggunakan botol setelah mereka berhasil menyusu dengan baik. Jika anda mengalami masalah dalam hal menyusui, anda dapat meminta bantuan laktasi.
Baca Juga : Mengintip Kandungan Di Dalam ASI