Judul Buku : Di Antara Penduduk Padang Rumput
Penerbit : Saung Selaras; Penulis : Clara Dillingham Pierson. Stanton, Michigan, April 8th, 1897; Halaman : 162 Hal.
Kalau kamu ingin merasakan apa yang terjadi di sebuah padang rumput, buku ini mewakili imajinasi kamu tentang binatang yang hidup di ekosistem padang rumput. Buku fabel yang menghadirkan kebajikan dan sikap-sikap yang perlu dikembangkan menjadi watak baik untuk diri kita dari cerita-cerita hewan sebagai tokohnya.
Yang ku suka juga karena mengandung banyak ide-ide dan gagasan yang menghidupkan pikiran kita. Pesan moralnya pun dikemas sangat halus, mengalir seolah-olah memang kejadian nyata. Saat aku membacanya hatiku meleleh, begitu banyak pelajaran tentang hidup . Clara Dillingham menuliskan ceritanya dari aktivitas kedekatan anak didiknya dengan hewan-hewa di sebuah taman kanak-kanak. Sangat detail menterjemahkan proses kehidupan dan berempati pada makhluk kecil seperti kupu-kupu, bayi laba-laba, sekolah jangkrik, cacing tanah setengah bersaudara.
Bagiku “Among the Meadow People” semacam buku pegangan saat kita ingin mencari tahu kehidupan alam liar. Keindahan bumi dan penduduknya, tenang, bermakna, dan menambah kosakata anak dalam bercerita bahkan bagai menyerap nutrisi untuk jiwa. Total cerita terdiri dari 28 judul. Diantara judulnya, Hari ketika rumput di potong, Belalang yang menolak takut, dan lain-lain. Kamu tidak akan menemukan terlalu banyak gambar karena living book ini membiarkan agar imaji anak tak terbatas.
Ga usah pusing beli buku mahal-mahal, cari saja buku-buku living book ya Ma. Buku wajib untuk diceritakan ke anak-anak sebelum remaja. Satu cerita setiap malam, tentu tak akan cukup. Terkadang anak-anak meminta, “ceritakan lagi mi, satu judul lagi”, ngantuk pun tetap harus kita baca, bahkan bisa ngelantur cerita kemana-mana, hahaha.
Sejujurnya ini bukan hanya cerita untuk anak, tapi buat siapa saja yang suka akan kehidupan. Sebuah project dari www.gutenberg.org, perpustakaan online yang berisi lebih dari 60.000 ribu ebooks dari tahun-tahun lampau (seperti abad ke 18)
So, jadi pengen tinggal di padang rumput kan?! (Aku pengen banget) Hehhe. Tapi, cukup sadar diri, usianya sudah bukan dunia khayalan jadi ga harus ke padang rumput, kita dan anak-anak bisa explore apa saja yang terjadi dialam, di kebun kita sendiri atau dimanapun.
Selamat Membaca dan Explore bersama anak!
